Washington Ketakutan dengan Mujahidin Suriah
Pemerintah Washington mengkhawatirkan kekuatan
kelompok-kelompok Islam yang semakin menguat dan mendapat dukungan luas rakyat
Muslim Suriah.
Para
oposisi sekuler Suriah yang tergabung dalam Dewan Nasional Suriah (SNC)
meresponnya dengan cepat-cepat menggelar pertemuan dengan wakil pemerintah
Washington.
Pada
Rabu (31/10/2012) pagi, Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, menyerukan
untuk kembali membentuk kepemimpinan oposisi Suriah. Pemerintahan Obama
mengusulkan nama-nama dan organisasi-organisasi yang harus dimasukkan dalam
kepemimpinan baru yang mungkin muncul dalam pembicaraan di Qatar, demikian
lansir Rusia Today.
Di
kalangan rakyat dan dewan revolusioner dalam negeri Suriah sendiri, Dewan
Nasional Suriah dijuluki Tsuwar Fanadiq, revolusioner hotel. Dewan yang beranggotakan para mantan pejabat
sekuler Suriah dan oposisi sekuler Suriah tersebut selalu menampilkan dirinya
sebagai wakil revolusi dan rakyat Suriah di luar negeri. Aktivitasnya lebih
banyak berupa lobi-lobi politik dan jumpa pers di hotel-hotel mewah di Turki.
Walau
suaranya didengar oleh AS dan Barat, Dewan ini tidak memiliki pengaruh apapun
di dalam negeri Suriah. Revolusi dalam negeri Suriah dikendalikan dan dipimpin
oleh para ulama, aktivis dan komandan jihad dari pihak kelompok-kelompok
Mujahidin Islam dan FSA. Para pemimpin Mujahidin Islam dan FSA sendiri menjalin
koordinasi dan kerjasama yang baik dalam jihad menumbangkan rezim Nushairiyah
Suriah.
Di
kalangan oposisi Suriah di luar negeri sekali pun banyak kalangan yang menolak
intervensi Washington dan sikap menjilat Dewan Nasional Suriah.
“Ini
pengawasan langsung dan perintah ini tidak bisa diterima rakyat Suriah lagi,”
ujar Zuhair Salem, juru bicara organisasi oposisi Suriah yang berbasis di
Inggris.
Menurut
Salem, pernyataan Clinton menunjukkan bahwa Amerika ingin “menyesuaikan oposisi
Suriah dengan tuntutan tertentu”.
Di
hampir semua wilayah Suriah, mujahidin FSA bahu-membahu dengan mujahidin Islam
dari berbagai kelompok jihad indipenden. Mujahidin Jabhah Nushrah, Brigade
Ahrar Syam, Ansharul Islam, Ansharu Sunnah, Gerakan Al-Fajr Islam, Thali’at
Islamiyah dan banyak kelompok jihad Islam lainnya telah menjadi bagian tak
terpisahkan dari revolusi Suriah. (arrahmah.com/salam-online.com)
Comments
Post a Comment