Gaza Tak Seperti Yang Kau Lihat di TV


Twit @nasrullahorchid relawan yang baru saja kembali dari Gaza Palestina

1.Perang itu akhirnya pecah juga. zionis israel menyerang Gaza dengan membabi buta. Dalam hati kecil saya paling dalam, saya menyesal.

2.Kenapa itu tdk terjadi saat saya masih di sana? Lho koq menyesal? Ya, krn saya dengan tim relawan KNRP saat masuk ke Gaza sudah siap dgn semua resiko.

3.Termasuk jika harus melihat Gaza berjihad atau kami syahid di sana.

4.Sbnrnya raguuuu saya tulis kalimat di atas, rasanya ingin dihapus saja... Tapi kalimat itu penting bagi saya untuk melukiskan "jiwa" warga Gaza.

5.Memang bagaimana jiwa mereka? Bersedih? Berduka? Meratap? Oh tidak... Mereka yg menyatakan warga Gaza skrg bersedih, berarti belum mengenal mereka.

6.Sebaliknya, kini warga Gaza bersuka cita. Perang ini sudah dinantikan sejak lama.

7.Betapa tidak? Saya saja, orang yg jauh dr bumi jihad itu menyesal tdk bisa andil dlm jihad & meraih mati syahid, apalagi mrk.

8.zionis la'natullah merasa ketika membom Gaza telah menciptakan teror & kesedihan. Pdhl sebaliknya, mrk malah menciptakan pesta syurga bagi Gaza.

9.Syahid adalah jalan tersingkat dan terbaik utk dapatkan syurga-Nya. Begitu keyakinan mutlak setiap warga Gaza yg berjumlah 1,7jt itu.

10.Ahmad Ja'bary asy-syahid, komandan al-qossam yg dibom 14 nov lalu itu sekarang sedang diarak malaikat. Semua warga gaza iri dengannya.

11.Semua warga gaza berharap menjadi syahid layaknya panglima yg memimpin lebih dari 20 ribu pasukan al-qossam itu.

12.Warga Gaza terus berjaga di tengah malam. Mrk bersiap menerima rudal israel. Tidak tidur untuk beribadah. Berharap ibadah itu jadi penutup hidupnya

13.Dengan jiwa seperti itu, maka mungkinkah zionis mampu memenangkan perang ini? Malah sebaliknya, kini warga israel-lah yg ketakutan.

14.Warga israel ketakutan menerima kiriman roket dr pejuang hamas. Para pemimpinnya sibuk mencari dukungan dari tokoh dunia.


  
Sekilas kisah Asy-Syahid Ahmad Al-Ja'bari

Orang yang pertama kali menerima berita syahidnya Al-Ja'bari dari keluarganya adalah puterinya yang bernama Malak (9 thn), dan ibunya saat itu sedang di luar rumah. 

Tentu bocah kecil ini sangat terpukul dengan berita duka ini. Namun dia berusaha tegar, karena Malak adalah puteri dari seorang ayah yang telah menanamkan pada diri puterinya ini bahwa mati syahid adalah cita-cita tertingginya dan dia yakin dia pasti mendapatkannya atas izin Allah.

Isteri Asy-syahid Al-Ja'bari berkata: "Aku belum dapati seseorang berharap mendapatkan mati syahid seperti dia, Allah Yang Maha Mulia telah memberikannya di waktu yang paling indah...berbahagilah kamu wahai Abu Muhammad karena telah syahid".

Sang isteri juga menambahkan Al-Ja'bari adalah ayah dari 11 putera-puteri dari 2 isteri. 

Isteri Asy-Syahid Al-Ja'bari ingat saat mengantar suaminya dan isterinya ini telah siap menghadapi hari yang penuh berkah dan sulit ini. 

Isterinya berkata: "Sungguh Allah telah memilihnya". "Dan disaat mengantarnya aku melihat dia mengangkat telunjuknya dan memegang mushaf kecil di tangannya...aku melihat dia membuka
matanya dan tersenyum kepadaku".

Di akhir kalimat yang diucapkan kepada suaminya Al-Ja'bari adalah : "Semoga Allah meridhaimu".

Selamat jalan mujahidku menghadap Rabbmu, semoga kami menyusul dan menjumpaimu di surga-Nya kelak, aamiin.

Comments

Popular posts from this blog

Pertolongan Allah Kepada Mujahiddin Gaza

Tips Sukses Bisnis dari Rumah Halal Mart HPAI